Pelajari Jenis-Jenis Risiko Asuransi dan Cara Mengelolanya

Pelajari Jenis-Jenis Risiko Asuransi dan Cara Mengelolanya

Jenis-jenis risiko asuransi 

Ada tujuh jenis risiko asuransi yang dikelompokkan berdasarkan kemungkinan dan dampaknya. Macam-macam risiko asuransi adalah: 

  • Risiko Murni
  • Risiko Spekulatif 
  • Risiko Fundamental
  • Risiko Khusus
  • Risiko Individual 
  • Risiko Harta
  • Risiko Tanggung Gugat

1. Risiko murni atau pure risk

Jenis risiko asuransi yang pertama adalah pure risk. Hal yang dimaksud dalam pure risk adalah risiko dirasakan ketika kerugian terjadi. Jika tidak terjadi, maka tidak akan ada keuntungan maupun kerugian.

Contohnya, kebakaran menyebabkan kehilangan harta benda, sehingga membuat kita merugi secara finansial. Jika tidak terjadi kebakaran, maka kita tidak mendapatkan keuntungan maupun kerugian.

Jadi, terjadinya kebakaran suatu perusahaan termasuk jenis resiko murni atau pure risk. Namun seperti yang kamu tahu, risiko kebakaran terjadi pada siapa saja, termasuk rumah milik individu.

Contoh lain dari jenis risiko ini seperti kebanjiran, meninggal dunia, dan lain sejenisnya. Hal-hal tersebut jelas merugikan secara finansial. 

Jangan sampai biaya untuk merawat atau memperbaiki mobilmu justru menguras tabungan. Manfaatkan asuransi mobil syariah agar kamu terjamin dari mahalnya tagihan perbaikan di bengkel. Asuransi mobil syariah memberimu jaminan ganti rugi dengan tetap mengedepankan pengelolaan keuangan sesuai ketentuan syariat.

2. Risiko spekulatif atau speculative risk 

Jenis risiko ini memiliki dua kemungkinan, yaitu menimbulkan kerugian atau keuntungan. Jenis risiko ini baru bisa dikatakan risiko bila sudah benar-benar terjadi. 

Contohnya, ketika menginvestasikan sebagian uang ke saham, maka akan ada risiko untung dan rugi yang mungkin terjadi. Karena itu, investasi memiliki risiko spekulatif yang perlu dipertimbangkan. 

3. Risiko fundamental atau fundamental risk 

Risiko fundamental adalah adalah jenis risiko yang berasal dari lingkungan sekitar atau alam dan risiko ini  bisa menciptakan dampak secara luas. Misalnya, bencana alam yang tentu saja akan memberikan dampak kerugian finansial hingga jiwa pada masyarakat luas.

Contoh lainnya adalah perusahaan pailit sehingga harus “merumahkan” seluruh pekerja yang artinya merugikan orang dalam jumlah banyak. 

4. Risiko khusus atau particular risk

Kerugian yang terjadi hanya berdampak pada diri sendiri/ personal atau bersifat pribadi.

Misalnya, barang yang kita miliki dicuri, artinya dampaknya hanya akan merugikan diri sendiri. Atau bisa juga risiko yang mengancam kesehatan atau harus di rawat di rumah sakit.

Tentu hanya akan berdampak pada satu atau sedikit orang saja. 

5. Risiko individu atau individual risk

Kerugian yang terjadi memberikan dampak finansial pada diri sendiri dan kalangan kecil.

Salah satu contohnya, jika kepala keluarga meninggal dunia dan tidak memiliki asuransi jiwa, maka akan berpengaruh pada  finansial keluarga yang ditinggalkan.

Contoh lainnya, ketika cedera fisik dan tidak bisa bekerja lagi, juga akan memengaruhi finansial diri sendiri dan tanggungan orang tersebut. 

6. Risiko harta atau property risk

Kerugian yang terjadi pada benda berharga. Misalnya, kebakaran yang merusak harta benda di dalamnya.

Atau bisa juga pencurian kendaraan pribadi. Sederhananya, adalah risiko kerugian yang terjadi pada objek benda mati. 

7. Risiko tanggung gugat atau liability risk 

Liability risk cenderung berkaitan dengan masalah hukum, contohnya jika kamu menabrak seseorang dengan mobil dan ia terluka, kamu tentu harus bertanggung jawab secara hukum terhadap orang tersebut.

Contoh risiko asuransi

Perlu dipahami bahwa tujuh risiko di atas, dampaknya bisa diminimalisasi dengan asuransi. Supaya lebih jelas, perhatikan contoh risiko asuransi sesuai dengan jenis produk berikut:

1. Asuransi kesehatan

Dalam asuransi kesehatan, objek yang ditanggung oleh adalah biaya kesehatan. Karena itu, asuransi kesehatan menjadi solusi atas risiko murni, khusus, dan individu. 

Jadi, apabila kamu jatuh sakit, asuransi kesehatan akan memberikan uang penggantian atas biaya perawatan medis tersebut.

2. Asuransi jiwa

Jenis risiko asuransi jiwa adalah pertanggungan atas nilai ekonomi hidup seseorang. Misalnya, semasa hidup, seseorang tersebut mempunyai penghasilan Rp10 juta per bulan.

Maka penghasilan tersebut bisa menjadi nilai hidupnya. Jika ia meninggal, maka keluarga yang bergantung padanya bakal kehilangan manfaat penghasilan tersebut.

Bentuk pertanggungan asuransi ini berupa santunan tunai guna menggantikan penghasilan orang tersebut dan keluarganya bisa melanjutkan hidup dengan layak.

3. Asuransi mobil

Jenis risiko yang ditanggung oleh asuransi mobil adalah kerugian ringan seperti lecet, baret, hingga kerusakan total seperti terperosok dan pencurian. Asuransi mobil menjadi solusi yang tepat untuk menanggulangi risiko harta dan tanggung gugat yang mungkin terjadi.

Sementara untuk menghitung uang pertanggungannya juga sederhana, tinggal pakai harga beli motormu dan dikalikan dengan penyusutan harganya.

4. Asuransi melahirkan

Asuransi melahirkan merupakan salah satu bagian dari asuransi kesehatan. Adapun jenis risiko yang ditanggung asuransi melahirkan ini adalah biaya melahirkan, keguguran, perawatan pra dan pasca melahirkan, hingga meninggalnya ibu dan/atau janin. 

JIka dikaitkan dengan jenis risiko yang telah dibahas pada poin sebelumnya, maka asuransi melahirkan memberikan solusi atas risiko murni dan khusus yang mungkin saja terjadi di masa mendatang.

5. Asuransi pendidikan

Asuransi pendidikan merupakan bagian dari asuransi jiwa. Artinya, jika terjadi risiko cacat total tetap atau meninggal dunia pada peserta, manfaat asuransi pendidikan memberikan santunan berupa pertanggungan biaya sekolah anak anak yang ditinggalkan. 

Sama halnya dengan asuransi jiwa, asuransi pendidikan juga bisa menjadi solusi untuk menghadapi jenis risiko khusus dan individual.

Apalagi jika asuransi tersebut dikaitkan dengan investasi atau unit link maka bisa juga mengatasi risiko spekulatif. 

6. Asuransi properti

Asuransi properti memberikan pertanggungan jika terjadi kerugian pada properti kamu. Misal, biaya ganti rugi atas rumah tinggal yang terbakar, kebanjiran, dan lain sebagainya.

Beberapa perusahaan bahkan juga memberikan manfaat asuransi properti berupa biaya akomodasi tempat tinggal sementara. 

Karena itu, sangat penting dimiliki untuk mengatasi risiko murni, khusus, individual, harta, hingga tanggung gugat.

7. Asuransi proyek

Ketika mengerjakan suatu proyek, risiko tanggung gugat sangatlah mungkin terjadi.

Karena itu untuk meminimalkan dampak risiko tanggung gugat selama masa pengerjaan suatu konstruksi atau proyek, sangat penting kamu terlindungi dengan asuransi proyek. 

Sebab, manfaat asuransi proyek mencakup tanggung jawab hukum pihak ketiga, kecelakaan kerja, kerusakan alat berat, dan lain sejenisnya. 

8. Asuransi syariah

Bagaimana dengan risiko asuransi syariah? Walau berbeda dengan pengelolaan risiko dari asuransi konvensional, namun jenis yang ditanggung tetap sama.

Dalam asuransi syariah terdapat dana tabarru’ atau dana yang dikumpulkan oleh para peserta. Lewat dana tabarru’ terdapat risiko spekulatif yang bisa terjadi seperti untung, rugi, atau balik modal.

Asuransi syariah juga menjamin risiko alamiah atau pure risk, seperti misalnya kecelakaan atau kematian yang tidak bisa dihindari.

Apa saja prinsip asuransi di Indonesia?

Ketika mendaftarkan diri dalam asuransi, penting untuk kamu pelajari terlebih dahulu prinsip asuransi yang berlaku di Indonesia. Sebab, prinsip tersebut dijadikan sebagai landasan manfaat yang berhak nasabah dapatkan. Berikut ini penjelasan singkatnya: 

Prinsip Pengertian
Insurable Interest Perusahaan asuransi hanya memberikan manfaat klaim kepada nasabah atau yang memiliki kepentingan atas objek/ subjek yang diasuransikan. 
Utmost Good Faith Nasabah wajib memberikan informasi faktual secara lengkap terkait risiko yang terjadi.
Indemnity Perusahaan asuransi hanya akan menyetujui klaim sesuai dengan polis dan nilai kerugian.
Subrogation Pembayaran ganti rugi untuk tuntutan pihak ketiga sesuai dengan limit polis.
Contribution Prinsip asuransi yang memperbolehkan perusahaan membagi ganti rugi dengan perusahaan asuransi lainnya.

Kriteria risiko yang ditanggung oleh asuransi

Dari sekian banyak risiko yang ada, ternyata gak semuanya lho ditanggung sama asuransi karena perusahaan asuransi sendiri juga memperkirakan untung dan rugi dalam berbisnis.

Dengan begitu, ada beberapa kriteria yang masuk ke dalam produk asuransi, yaitu:

  • Risiko yang gak bisa diprediksi dan gak disengaja.
  • Bersifat umum dan lumrah terjadi. 
  • Terdapat objek yang bisa dipertanggungkan dalam risiko tersebut, misalnya jiwa, atau kendaraan bermotor.
  • Objek tersebut gak melanggar aturan hukum, misalnya narkoba.
  • Kerugian yang terjadi harus bisa dikonversi ke dalam nominal uang.
  • Premi yang dibayarkan nasabah harus sebanding sama risiko yang ditanggung. Makanya ada batas uang pertanggungan yang bisa kamu ambil.

Mengetahui jenis risiko asuransi itu penting, agar kamu bisa memilih produk yang cocok buat mengelola risiko yang bisa saja terjadi dalam hidup.

Sebelum sepakat untuk membeli, ada baiknya kamu membaca polis secara teliti ya. Ini bisa kamu lakukan dengan membandingkan ratusan polis terbaik secara online di Lifepal.co.id!

Risiko perusahaan asuransi

Risiko perusahaan asuransi tentu berbeda dengan risiko asuransi yang telah dijelaskan di atas, kaitannya adalah risiko yang harus dihadapi oleh perusahaan asuransi. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendefinisikan risiko perusahaan asuransi sebagai:

“Risiko kegagalan Perusahaan untuk memenuhi kewajiban kepada pemegang polis, tertanggung, atau peserta sebagai akibat dari ketidakcukupan proses seleksi Risiko (underwriting), penetapan premi atau kontribusi, penggunaan reasuransi, dan/atau penanganan klaim.”

Untuk meminimalisir hal tersebut, maka perusahaan asuransi juga membutuhkan asuransi. Oleh karena itu ada perusahaan reasuransi yang bertujuan untuk mengalihkan risiko dari perusahaan asuransi.

Pentingnya manajemen risiko dalam asuransi

Terakhir adalah mengetahui bagaimana menghadapi risiko tersebut dengan baik melalui manajemen risiko. Manajemen risiko sendiri sebenarnya berbeda dengan asuransi, sebab pada dasarnya merupakan upaya yang dilakukan untuk menghindari kerugian yang timbul apabila risiko terjadi.

Dalam asuransi, contoh manajemen risiko bisa dibedakan menjadi:

  • Menghindari risiko: misalnya menghindari risiko cacat berarti menghindari pekerjaan atau profesi yang memiliki tingkat kecelakaan tinggi.
  • Mengendalikan risiko: bertujuan untuk mencegah terjadinya kerugian, misalnya tidak membuat rumah dari material kayu agar tidak mudah terbakar.
  • Menunda risiko: menunda suatu kegiatan untuk meminimalisir terjadinya kerugian, misalnya tidak memperbaiki rumah saat musim hujan.
  • Mengalihkan risiko: pengalihan risiko pada perusahaan asuransi dan membayar sejumlah dana atua premi pada perusahaan asuransi tersebut.

Perbedaan manajemen risiko dan asuransi

Ada perbedaan yang cukup signifikan antara manajemen risiko dengan asuransi meski keduanya terkait dengan penanggulangan risiko individu maupun perusahaan. 

Perbedaan tersebut berkaitan dengan fungsi, wewenang, dan kebijakannya khususnya di dalam perusahaan. 

Berikut perbedaan karakteristik antara manajemen risiko dengan asuransi yang perlu kamu ketahui. 

Manajemen risiko Asuransi 
Penekanannya lebih pada menemukan dan menganalisis risiko.  Penekanannya lebih kepada upaya menanggulangi suatu risiko tertentu. 
Memberikan penilaian teknis dan cara penanggulangan risiko tertentu.  Bermanfaat dalam pengalihan risiko 
Melibatkan kerjasama antara individu di dalam sebuah organisasi atau perusahaan.  Melibatkan sejumlah orang dan kegiatan-kegiatan yang lebih kecil
Keputusan manajemen risiko berpengaruh pada kebijakan organisasi atau perusahaan. Keputusan pihak asuransi dampaknya terbatas pada perusahaan atau organisasi. 

Tips dari Lifepal! Pemilihan asuransi pada dasarnya perlu disesuaikan dengan kebutuhan. Setiap jenis asuransi yang dipilih pasti memiliki risiko.

Oleh sebab itu, lakukan pertimbangan yang matang sebelum menentukan asuransi apa yang akan dipilih. Sesuaikan juga premi asuransinya dengan kemampuanmu untuk menghindari gagal bayar asuransi.

Siapkan dana darurat untuk meng-cover risiko tak terduga 

Untuk meng-cover risiko yang besar akibat kejadian yang tak terduga sebaiknya kamu memiliki dana darurat. Dana darurat adalah dana yang disiapkan khusus untuk hal-hal yang tidak terduga. 

Dana darurat bukan merupakan tabungan yang dikumpulkan untuk tujuan tertentu. Jadi, dana darurat sebaiknya dipisahkan dengan tabungan. 

Adapun besaran dana darurat masing-masing orang berbeda, tergantung dari kemampuan finansial dan tanggungannya. 

Untuk membantu kamu menghitung dana darurat, Lifepal sudah membuatkan kalkulator dana darurat berikut ini. 

Cari tahu asuransi kesehatan yang cocok di Lifepal 

Lifepal merupakan platform asuransi terbesar di Indonesia saat ini yang dapat membantu kamu menemukan beragam produk asuransi terbaik. 

Di Lifepal, kamu dapat membandingkan asuransi kesehatan dari berbagai perusahaan asuransi di Indonesia sehingga kamu bisa mendapatkan asuransi kesehatan yang cocok. 

Asuransi apa yang cocok dengan kamu? Tentu yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansialmu saat ini. 

Selain itu, pilih asuransi kesehatan yang memiliki manfaat pertanggungan dan rekanan rumah sakit yang luas. Yuk cari tahu asuransi kesehatan kamu di Lifepal!

Pertanyaan terkait jenis risiko asuransi

Tidak. Mengacu pada prinsip asuransi, klaim hanya dapat dilakukan jika risiko terjadi akibat tidak disengaja, tidak melanggar hukum, atau tidak berkaitan dengan risiko seksual.

Artikel ini bersumber dari lifepal.co.id.

error: Content is protected !!
Exit mobile version