Erick Thohir Ungkap Kelemahan Kementerian BUMN di Masa Lalu, Apa Itu?

Erick Thohir Ungkap Kelemahan Kementerian BUMN di Masa Lalu, Apa Itu?

harianfakta.com – JAKARTA, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengungkap kelemahan Kementerian BUMN di masa lalu. Adapun kelemahan Kementerian BUMN periode sebelumnya, antara lain tidak mempunyai rencana kerja strategis, tak mampu merealisasikan program kerja, bahkan tak memiliki eksekutor handal.

Pernyataan itu disampaikan Menteri BUMN, Erick Thohir, melalui Orasi Ilmiahnya di Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, Jumat (3/2/2023). Dalam orasinya, Erick mengungkapkan, Kementerian BUMN di masa lalu cenderung berkutat pada atribut dan jabatan semata alias birokratis, tanpa mengeksekusi kebijakan yang dipandang strategis.

“Sebelum ini, tidak ada rencana strategis di Kementerian BUMN, dan masalah eksekusi menjadi kendala. Mengapa? Karena tidak adanya eksekutor yang mampu mengeksekusi lebih dari jabatan atau sekedar atribut,” ungkap Erick Thohir.

Dia menjelaskan, sejumlah permasalahan mendasar saat pertama kali menjabat sebagai Menteri BUMN sejak 2019 lalu. Misalnya, lambat beradaptasi terhadap perubahan, tidak bergerak lincah, reaktif, dan adaptif.

Persoalan itu, lanjutnya, tidak saja terjadi di internal Kementerian BUMN selaku pemegang saham, namun menjalar ke tingkat bawah yakni perusahaan pelat merah.

“Masalah di BUMN sudah saya investigasi sejak awal yakni besar, tambun, namun lambat, atau dalam bahasa akademik tidak memiliki pondasi fisik yang diperlukan untuk dapat bergerak lincah, reaktif, dan adaptif,” ujar Menteri BUMN.

Perkara tersebut membuat bisnis BUMN cenderung stagnan atau tidak mengalami transformasi. Dari hasil identifikasi ditemukan bahwa Kementerian BUMN cenderung birokratis, BUMN terlalu besar dari segi jumlah sehingga membuat perusahaan tidak fokus, lalu tidak adanya satu nilai atau sistem yang mengikat.

“Saya mengidentifikasikan ada tiga masalah utama di BUMN yakni organisasi, Kementerian (BUMN) yang cenderung birokratis, organisasi BUMN terlalu besar dan tidak fokus, serata tidak adanya satu nilai yang mengikat,” kata Erick Thohir.

Usai mengungkapkan biang kerok stagnasi bisnis perseroan negara, Erick lantas merumuskan program utama yang disebut sebagai transformasi BUMN.

Untuk bisa merealisasikannya, dia menggunakan pendekatan operations strategy sebagai satu strategi untuk mengeksekusi program transformasi BUMN.

Editor : Jeanny Aipassa

Follow Berita iNews di Google News

error: Content is protected !!
Exit mobile version