Inflasi AS Februari 2023 di Level 6%, BTC Tembus ke USD 26,000

Inflasi AS Februari 2023 di Level 6%, BTC Tembus ke USD 26,000

harianfakta.com – Pergerakan pasar crypto masih terus dihantui berbagai sentimen makroekonomi, bahkan pekan lalu kapitalisasi pasar crypto sempat anjlok di bawah US$1 triliun, namun saat ini kapitalisasi pasar crypto telah kembali di atas US$1 triliun pada Senin (13/3) yang didorong oleh banyak faktor positif dan mengakibatkan naiknya harga aset crypto.

Chief Marketing Officer PINTU Timothius Martin mengungkapkan, “Kasus SVB kemarin memang memberikan dampak yang signifikan kepada stablecoin USDC melalui Circle dan pada industri crypto. Namun harga USDC berangsung membaik, per Selasa 14 Maret 2023 ini harga USDC naik di atas 4% atau di angka $0.9995. Bahkan aset crypto Bitcoin (BTC) mengalami kenaikan yang disebabkan oleh dua faktor, yakni pernyataan-pernyataan dari The Fed, Departemen Keuangan AS, dan FDIC terkait Silicon Valley Bank, Signature Bank, hingga pengumuman data tingkat inflasi AS ada pada level 6% yang membuat market crypto mulai membaik,”

Dikutip dari analisis Pintu Academy, pasar crypto kembali menghijau dipengaruhi dari pernyataan Federal Reserve (Fed), Departemen Keuangan AS, dan Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) bahwa semua deposan Silicon Valley Bank dan Signature Bank akan dapat kembali menarik dana mereka.

Kemudian, data CPI Amerika Serikat yang dirilis pada Selasa (14/3) malam menunjukkan, inflasi AS berada di level 6% atau sesuai dengan ekspektasi para analis. Hal ini meningkatkan kemungkinan The Fed untuk melunak dan akan menentukan keputusan terkait tingkat suku bunga pada The Federal Open Market Committee (FOMC) mendatang.

“Dua katalisator ini yaitu regulator yang turun tangan mencegah krisis keuangan yang lebih luas dan data inflasi disambut positif oleh pasar, dengan BTC menembus level 26.000 dolar AS beberapa jam sejak berita tersebut dirilis. Pasar membaik dan kembali meningkatkan kepercayaan investor crypto dan mengarah pada pemulihan harga-harga aset crypto. Meskipun masih banyak tantangan yang dihadapi dari sisi regulasi dan juga faktor-faktor eksternal yang mesti dilewati aset crypto untuk mengonfirmasi apakah akan terus mengalami kenaikan harga atau sebaliknya,” ujar Timo.

“Secara makroekonomi sedang dalam kondisi yang unpredictable ditambah faktor ekonomi global yang turut memberi tekanan, namun regulasi yang mengatur aset crypto di berbagai negara yang semakin positif, serta berkembangnya use-cases crypto/web3, bisa berpengaruh positif terhadap harga aset crypto,” tutup Timo.

error: Content is protected !!
Exit mobile version