Kisah Inspiratif: Harga Murah tapi Banyak Pembeli

Kisah Inspiratif: Harga Murah tapi Banyak Pembeli

Kisah Inspiratif: Harga Murah tapi Banyak Pembeli

harianfakta.com – Kembalinya ke tanah asal

Setelah beberapa tahun merantau akhirnya dapat kembali ke Kota Pekanbaru, Riau. Tempat yang dulunya menjadi langganan semasa menjadi mahasiswa kini dijajaki satu persatu.

Salah satunya yaitu air akar takana juo yang berada persis di depan Hotel Mona, Panam, Kota Pekanbaru. Dulunya yang berjualan adalah Bapak dan sering didampingi sang istri.

Namun, ketika berkunjung ke tempat itu, hanya ada isterinya yang berjualan. Saya pun memarkirkan kendaraan dan perlahan mendekat sembari berucap.

“Ibu, Pesan air akarnya satu minum disi ya”

“Baik bang, mau pakai es, santan atau jeruk nipis?” ujar Ibu

“Saya pesan pakai santan dan es ya Ibu”, timpal saya

Sembari ibu mempersiapkan dagangannya saya kembali bertanya

Berpulangnya sang Suami

“Bapak mana Ibu?”

“Bapak sudah meninggal tahun lalu bang”, jawab Ibu
Sontak saya kaget mendengar jawaban Ibu, semoga Bapak diberikan ketenangan dan amal ibadahnya Allah lipat gandakan.
Sebuah pembelajaran saya dapat dari sang Bapak, yang waktu itu saya sempat bertanya kenapa harga air akarnya begitu murah. Ketika itu beliau menjual 2500 rupiah satu porsinya.

Kok bisa murah?

Bapak tidak mempermasalahkan murahnya harga satu porsinya, beliau mengadopsi strategi berdagang China.

“Kalau harga murah yang beli ramai kan nanti pendapatannya juga banyak”, ungkap almarhum waktu itu.

“Nah, seperti yang Bapak bilang tadi, contoh ya. Harga jual sekarang kan Rp. 2500/gelas kalau laris sehari 50 gelas jadinya pendapatan Bapak bisa Rp. 125.000. Kalau Bapak jual dengan harga tinggi anggap saja Rp. 4.000/gelas, anggap saja sehari laku 20 gelas, pendapatan Bapak Rp. 80.000. Nah gitu sih dek strateginya”, tambah Bapak.
Meski raga Almarhum tak lagi ada, tapi air akar di pinggir trotoar masih dapat dinikmati siapa saja, dilanjutkan istri tercinta.
Terimakasih atas karya Bapak, menjajakan air akar yang nikmat pelepas dahaga.

error: Content is protected !!
Exit mobile version