Korban Tewas Konflik Kirgistan-Tajikistan Jadi 71 Orang

Korban Tewas Konflik Kirgistan-Tajikistan Jadi 71 Orang

Bishkek: Korban tewas konflik perbatasan di Kirgistan dan Tajikistan mencapai 71 orang. Jumlahnya terus bertambah walau Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah meminta kedua negara untuk berdialog damai.
 
Kirgistan dan Tajikistan terlibat bentrok sengketa perbatasan sejak 14 September lalu. Dua negara pecahan Uni Soviet itu saling serang dengan menggunakan tank baja, mortir, artileri roket dan pesawat tak berawak (drone).
 
Masalah perbatasan dua negara Asia Tengah itu sebagian besar berasal dari era Soviet, ketika Rusia mencoba membagi wilayah antara kelompok-kelompok yang permukimannya terletak di tengah-tengah banyak etnis.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Per hari ini, Minggu, 18 September 2022, Kirgistan melaporkan 36 kematian dari pertempuran sebelumnya. Mereka mengatakan, telah mengevakuasi sekitar 137 ribu orang dari daerah konflik.
 
“Tajikistan melaporkan, jumlah korban tewas mencapai 35 orang,” demikian dikutip dari TRT World. Sejauh ini belum ada laporan evakuasi massal dari daerah tersebut.
 
Baca juga: Sering Ribut, Kirgistan dan Tajikistan Diminta PBB Segera Berdialog Damai
 
Kedua belah pihak menyetujui gencatan senjata pada 16 September. Perjanjian tersebut tetap bertahan walau relatif rapuh, dengan terjadinya beberapa insiden penembakan.
 
Sabtu kemarin, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres meminta pemimpin Kirgistan dan Tajikistan untuk terlibat dalam dialog damai demi mencapai gencatan senjata jangka panjang.
 
Presiden Rusia Vladimir Putin juga menyerukan agar tidak ada eskalasi lebih lanjut antara Kirgistan dan Tajikistan. Ia menyampaikan seruannya dalam panggilan telepon dengan pemimpin kedua negara, menyusul bentrokan perbatasan yang semakin intens.
 
“Vladimir Putin meminta para pihak untuk mencegah eskalasi lebih lanjut dan mengambil langkah-langkah untuk menyelesaikan situasi sesegera mungkin dengan cara damai, politik dan diplomatik secara eksklusif,” kata Kremlin dalam sebuah pernyataan.
 
Pada 2021, bentrokan yang belum pernah terjadi sebelumnya antara Kirgistan dan Tajikistan telah menewaskan setidaknya 50 orang. Bentrokan terbaru kali ini menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya konflik yang lebih besar.
 

(WIL)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

error: Content is protected !!
Exit mobile version