Pembangunan IKN Nusantara Ciptakan Pemerataan Pembangunan dan Sentra Ekonomi Baru

Pembangunan IKN Nusantara Ciptakan Pemerataan Pembangunan dan Sentra Ekonomi Baru

harianfakta.com – JAKARTA, Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) Nusantara memperkuat inklusivitas ekonomi nasional. Tak hanya membuka banyak peluang bisnis, keberadaan IKN Nusantara juga menciptakan pemerataan pembangunan dan sentra ekonomi baru bagi Indonesia.

Pernyataan itu, disampaikan Direktur Eksekutif Lippo Group, John Riady, John saat menjadi salah satu pembicara pada ajang Nikkei Global Management Forum di Tokyo, Jepang, November lalu.

Menurut dia, wilayah Kalimantan dilingkupi berbagai sektor strategis untuk perekonomian nasional. IKN disangga berbagai pusat pertambangan, perkebunan, serta industri lainnya.

Selain itu, IKN Nusantara secara geografis berada di tengah-tengah negeri kepulauan ini, sehingga pembangunannya bisa bermakna kemauan kuat menciptakan keadilan bagi seluruh wilayah.

“Pemindahan ibu kota adalah inisiatif yang sangat penting, memastikan pembangunan berjalan merata, serta upaya mengikis ketimpangan sehingga pembangunan berjalan inklusif. Tentunya akan banyak tercipta peluang bisnis, termasuk adanya arahan dari Presiden Jokowi untuk menampung minat investasi,” kata John, dalam keterangan, pada Jumat (2/12/2022).

Dia menjelaskan, kehadiran IKN bakal lebih mengembangkan wilayah Kalimantan dan sekitarnya. Seiring aktivitas perekonomian yang akan terpacu serta peningkatan populasi, maka kebutuhan berbagai sarana, prasarana, dan layanan publik juga ikut meningkat.

John menyebut pembangunan IKN di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), juga untuk membuka area-area dan menampung minat investor.

Hal itu, berulangkali disampaikan Jokowi kepada para menterinya, agar dapat menampung tingginya minat investor berinvestasi di IKN pasca jajak pasar.

Terkait hal tersebut, John Riady menilai pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur, yang didorong pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, merupakan upaya menciptakan pemerataan pembangunan.

Pada kesempatan itu, John juga menjelaskan bahwa Pemerintah Indonesia juga tidak hanya membuka peluang investasi di wilayah KIPP saja, melainkan juga di area lainnya. Sejumlah wilayah tersebut antara lain wilayah pariwisata, pusat finansial dan ekonomi, wilayah pendidikan, hingga wilayah kesehatan.

“Untuk mendukung kesuksesan proyek itu, kami akan mendukung dengan berbagai kemampuan kami, entah itu pembangunan rumah sakit atau penguatan sektor kesehatan, serta bisa juga ke arah sektor pendidikan. Kami ingin mengambil bagian dan berkontribusi, serta siap mewujudkan harapan bagi ibu kota baru itu” kata John.

Lippo Group dikenal sebagai salah satu konglomerasi dengan tentakel bisnis meliputi sektor properti, ritel, industri kesehatan, pendidikan, hingga digital. Karena itu, kata John, posisi strategis Lippo Group bisa mengambil peran lebih besar bagi pengembangan IKN.

Lippo Group melalui PT Siloam Internasional Hospitals Tbk (SILO) saat ini memiliki 41 rumah sakit dan puluhan klinik di 23 kota seluruh Indonesia. Sebanyak 14 ada di Jabodetabek dan 7 di Jawa selain Jabodetabek.

Lalu, sebanyak 5 rumah sakit di Sumatera, 6 di Bali dan Nusa Tenggara, 3 di Kalimantan, 5 di Sulawesi, dan terakhir 1 di Maluku. Keseluruhan jaringan ini ditopang oleh 2.700 dokter umum dan spesialis, serta lebih dari 15.000 perawat dan staf pendukung.

Tidak hanya memaparkan prospek IKN di Nikkei Global Management Forum, John juga mengulas proyeksi perekonomian Indonesia ke depan.

Dia memaparkan, ekonomi Indonesia masih sangat prospektif bagi investasi dan pengembangan pasar ke depan, terlebih lagi penetrasi digital akan melipatgandakan volume pasar serta transaksi.

“Indonesia masih menjadi motor ASEAN yang merupakan salah satu perekonomian terbesar di dunia. Kami memiliki populasi dan usia produktif yang melimpah,” ungkap John.

Meskipun kini perusahaan digital tengah ditekuk tren rontoknya likuiditas dan aliran investasi, bagi John, potensi Indonesia masih sangat besar bagi berbagai usaha rintisan. Dia menilai pasar akan menyeleksi entitas yang kompetitif dan relevan bagi masyarakat.

“Tetap prospektif bagi perusahaan digital, Indonesia menjanjikan penetrasi internet yang cepat, hingga potensi pasar cukup besar,” kata John.

Di lain sisi, terdapat beberapa sektor yang disebut John merupakan sasaran investasi yang empuk dalam beberapa waktu ke depan, seperti di sektor keuangan dan transisi energi terutama terkait energi terbarukan dan kendaraan listrik.

Untuk itu, John menegaskan bahwa Lippo Group siap menjalankan strategi kemitraan ataupun berinvestasi secara langsung. “Yang jelas, kami selalu menjalankan misi untuk melanjutkan pembangunan di Indonesia. Itulah yang kami harap dilakukan dalam 10 tahun ke depan,” tutur John.

Editor : Jeanny Aipassa

error: Content is protected !!
Exit mobile version