Pengusaha Wajib Tahu Apa Itu Shiny Object Syndrome yang Kerap Muncul dalam Bisnis

Pengusaha Wajib Tahu Apa Itu Shiny Object Syndrome yang Kerap Muncul dalam Bisnis

harianfakta.com – JAKARTA – Shiny object syndrome menjadi masalah terbesar bagi pengusaha saat ini.

Hal ini mengacu pada kondisi seseorang yang mudah terpengaruh akan sesuatu yang baru dan meninggalkan apa yang tengah dirinya lakukan.

Bagi pengusaha, ini bisa berarti ide bisnis baru, produk atau bahkan layanan yang bukan merupakan bagian dari rencana bisnis dan mengorbankan apa yang telah mereka lakukan sejauh ini.

Biasanya, sindrom ini datang ketika seorang pengusaha merasa bisnisnya mengalami stagnan atau tidak berkembang.

Mengapa sindrom ini kerap menjadi masalah?

Memulai bisnis dan mencapai tingkat kesuksesan apa pun membutuhkan fokus, upaya, dan ketekunan.

Masalahnya, shiny object syndrome tidak akan pernah berakhir. Jika saat ini perhatian Anda teralihkan oleh tren di TikTok, mungkin di masa mendatang perhatian Anda akan teralihkan karena tren YouTube, dan seterusnya.

Tentunya, hal ini akan memberikan masalah, di mana Anda tidak pernah berkomitmen untuk menyerius satu jalur bisnis dan menanganinya secara menyeluruh.

Apa saja ‘objek berkilau’ itu?

Shiny object atas objek yang berkilau ini dapat mencakup teknologi baru: AI, blockchain, otomatisasi, dan robotika.

Bahkan, objek berkilau bisa saja datang dalam bentuk platform media sosial, ketika seseorang mendengar cerita sukses pengusaha di TikTok.

Cara Menghindari Shiny Object Syndrome

1. Ingat Kembali Tujuan Anda

Ketika Anda goyah karena melihat kemungkinan dan peluang dari sesuatu yang baru, maka latihlah diri Anda untuk berfikir tentang potensi dari bisnis yang ada saat ini.

Ingatlah kembali apa yang sudah Anda usahakan sejauh ini dan berapa banyak progress yang sudah Anda capai.

Ketika Anda mendengar seseorang berbicara tentang pencapaian luar biasa yang mereka dapatkan dari sesuatu yang baru, cobalah lihat apa rencana mereka.

Mengapa mereka membuatnya terdengar seolah-olah mudah? Bisa saja mereka sedang mencoba menjual sesuatu kepada Anda. Mulai dari produk atau bahkan kelas bisnis.

2. Berpegang Teguh Pada Strategi

Shiny object syndrome bisa dihindari dengan mengenali strategi Anda. Pasalnya, dengan rencana aksi yang baik, maka potensi Anda untuk menyimpang dari rencana semula akan menjadi lebih kecil.

Jangan biarkan diri Anda lupa dengan apa yang sudah dilakukan sejauh ini, sehingga Anda tidak akan terpengaruh dengan objek menarik yang selalu datang setiap saat.

3. Kurangi Konsumsi Media pada Waktu Tertentu

Cara lain untuk menghindari shiny object syndrome adalah mengatur waktu-waktu tertentu di mana Anda mengurangi konsumsi media.

Selama fase ini, Anda memiliki satu tujuan yang jelas dan Anda tahu benar apa yang harus dilakukan setiap hari untuk mencapainya.

Terakhir, sebelum memulai atau mengeksplorasi suatu teknologi baru, fikirkan kembali kelemahannya. Jika Anda memilih bidang bisnis ini, pikirkan soal pembagian waktu.

Apakah Anda benar-benar ingin melewatkan waktu santai untuk mempelajari software baru? Apakah Anda benar-benar ingin melewatkan waktu makan malam dengan anak-anak hanya untuk mengikuti webinar soal AI?

Melansir dari Forbes, saat mendirikan bisnis, pengusaha harusnya perlu melakukan tiga hal, yaitu menentukan produk inti mereka, mengetahui profl pelanggan ideal mereka, dan menemukan saluran apa yang cocok untuk menjangkau target konsumen.

Dari sana, pengusaha harus terus memantau segala perkembangan yang terjadi dan ambil strategi efektir untuk suatu momen yang tepat, akan tetapi jangan mudah terbawa arus oleh setiap peluang yang tampak menarik.

error: Content is protected !!
Exit mobile version