Poin yang Perlu Dipahami dari Laporan Keuangan, Investor Wajib Tahu!

Poin yang Perlu Dipahami dari Laporan Keuangan, Investor Wajib Tahu!

harianfakta.com – Kondisi dari suatu perusahaan bisa dengan mudah diketahui hanya dengan memantau laporan keuangannya. Laporan tersebut berisi banyak informasi penting terkait posisi keuangan suatu perusahaan.

Dengan begitu, akan lebih memudahkan investor mendapatkan gambaran terkait kinerja dan tingkat kemajuan perusahaan tersebut di masa mendatang. Inilah alasannya, mengapa laporan keuangan menjadi begitu penting bagi calon investor. Terutama dalam memutuskan pilihan akan lanjut berinvestasi atau mundur teratur.

Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!

Mulai Berinvestasi Sekarang!

Poin Penting dalam Laporan Keuangan yang Perlu Dipahami

Menilai Perusahaan dari Laporan Keuangan

Memperhatikan angka-angka di dalam suatu laporan keuangan perusahaan menjadi hal yang wajib bagi investor, terlebih ketika tertarik berinvestasi di perusahaan tersebut. Laporan keuangan sendiri memiliki beberapa jenis, seperti laporan neraca, laporan rugi laba, laporan ekuitas, dan banyak lagi.

Agar lebih bisa memahami kondisi keuangan dari perusahaan atau bisnis tempat untuk menginvestasikan dana, berikut ini beberapa poin penting yang perlu dipahami.

    Komponen dalam Laporan Neraca
    Neraca merupakan laporan keuangan dari suatu bisnis atau perusahaan yang mencerminkan posisi keuangannya. Di dalam laporan neraca keuangan, terdapat beberapa pos penting, yakni aktiva dan pasiva.
    Aktiva disebut juga dengan aset, yang didefinisikan sebagai sesuatu yang dimiliki oleh suatu bisnis atau perusahaan, termasuk diantaranya, gedung, bangunan, kendaraan, peralatan dan sebagainya.
    Sementara itu, pasiva merupakan segala hal yang dilakukan sebuah bisnis atau perusahaan agar dapat membiayai dan mendapatkan aset. Dalam pos pasiva tersendiri terbagi dalam dua pos, masing-masing adalah
    Utang: Semua kewajiban atau tagihan yang harus dibayar oleh perusahaan. Pos ini juga terbagi menjadi dua, yakni utang lancar dan tak lancar.
    Modal atau ekuitas.

    Utang: Semua kewajiban atau tagihan yang harus dibayar oleh perusahaan. Pos ini juga terbagi menjadi dua, yakni utang lancar dan tak lancar.

    Modal atau ekuitas.

    Laporan Rugi Laba
    Laporan keuangan selanjutnya dari bisnis atau perusahaan yang perlu dipahami isinya oleh investor adalah laporan rugi laba. Laporan ini berisi tentang ringkasan aktivitas perusahaan dalam satu periode tertentu. Di dalamnya menggambarkan laporan yang berisi hasil baik laba maupun rugi yang timbul dari aktivitas bisnis yang dijalankan oleh perusahaan tersebut.
    Melalui laporan keuangan rugi laba, investor dapat membaca kondisi bisnis dari perusahaan tersebut. Apakah berpotensi memberikan keuntungan atau justru kerugian di masa mendatang.

    Laporan Perubahan Ekuitas
    Jika diartikan secara sederhana, ekuitas merupakan besaran hak maupun kepentingan dari pemilik perusahaan terhadap harta yang dimiliki perusahaan. Istilah ini berasal dari ‘equity of ownership’, jika diartikan adalah kekayaan bersih milik perusahaan.
    Secara umum, laporan ini di dalamnya akan berisi perubahan angka-angka terkait jumlah aktiva bersih yang dimiliki suatu bisnis, baik perubahan dalam hal peningkatan maupun penurunan yang ditunjukkan dengan angka-angka. Termasuk jumlah kekayaan yang dimiliki selama periode pembuatan laporan keuangan tersebut. Laporan ini juga dapat memberikan gambaran terkait seberapa berkembang suatu bisnis, dilihat dari perubahan ekuitas yang ada.

    Laporan Arus Kas
    Selanjutnya, ada laporan arus kas (cash flow) yang juga tak kalah penting untuk dipahami oleh calon investor. Laporan ini dapat memberikan gambaran terkait arus penerimaan dan pengeluaran kas dalam periode tertentu dari suatu perusahaan.
    Laporan ini kemudian dikelompokkan menjadi tiga bagian tersendiri, yaitu aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan. Dari situ, investor akan dapat mengetahui apakah bisnis yang nantinya akan didanai, dapat membagi dividen dengan baik atau tidak.
    Bukan hanya itu saja, laporan tersebut juga dapat menerangkan kondisi sebenarnya dari perusahaan tersebut, apakah arus kasnya baik atau bermasalah. Bahkan dari laporan ini juga dapat diketahui, bahwa bisnis tersebut masih dapat tetap hidup meskipun tengah merugi ketika arus kasnya memperlihatkan angka yang positif.
    Sebagai informasi tambahan, investor juga dapat memantau free cash flow, yakni arus kas operasi dikurangi dengan capital expenditure. Ketika free cash flow dari suatu bisnis mengalami pertumbuhan, bisa disimpulkan jika bisnis tersebut punya prospek bagus, bukan hanya saat ini tapi juga di masa mendatang.
    Hal ini karena bisnis tersebut dianggap memiliki dana yang cukup jika berencana melakukan ekspansi.
    Umumnya, laporan keuangan dari suatu bisnis sangat menentukan kondisinya, apakah bisnis yang dijalankan tersebut mengalami kemajuan atau tidak. Selain itu, tujuan lain dari laporan ini juga untuk menarik minat para investor agar menanamkan modalnya.

    Faktor Penting Lainnya
    Masing-masing laporan keuangan dapat memberikan gambaran tentang kondisi keuangan suatu bisnis dengan jelas secara umum. Di dalamny,a berisi sejumlah pos-pos keuangan bisnis dan informasi penting lainnya.
    Namun, laporan tersebut tidak akan ada artinya jika tidak memahami sejumlah aspek rasio yang ada di dalamnya. Sebagaimana berikut ini beberapa diantaranya:
    Current Ratio atau rasio lancar: Rasio antara aset lancar dengan kewajiban lancarnya atau utang dalam jangka pendek.
    Quick Ratio (rasio cepat): Rasio yang menunjukkan kemampuan bisnis dalam melunasi utang atau kewajiban lancar jangka pendek dengan aset bisnis yang dianggap paling likuid.
    Debt to Equity Ratio atau DER: Rasio perbandingan antara utang terhadap modal.
    Debt to Asset: Rasio utang terhadap aktiva.
    Net Profit Margin (margin laba bersih): Rasio yang menunjukkan keuntungan yang diperoleh bisnis.
    Operating Profit Margin (margin operasi): Rasio yang mengukur persentase laba operasional terhadap hasil penjualan bersih suatu bisnis.
    Return on Asset: Rasio yang mengukur kemampuan aset dari suatu bisnis dalam menghasilkan laba.
    Return on Equity: Imbal hasil dari suatu bisnis untuk para investor.

    Current Ratio atau rasio lancar: Rasio antara aset lancar dengan kewajiban lancarnya atau utang dalam jangka pendek.

    Quick Ratio (rasio cepat): Rasio yang menunjukkan kemampuan bisnis dalam melunasi utang atau kewajiban lancar jangka pendek dengan aset bisnis yang dianggap paling likuid.

    Debt to Equity Ratio atau DER: Rasio perbandingan antara utang terhadap modal.

    Debt to Asset: Rasio utang terhadap aktiva.

    Net Profit Margin (margin laba bersih): Rasio yang menunjukkan keuntungan yang diperoleh bisnis.

    Operating Profit Margin (margin operasi): Rasio yang mengukur persentase laba operasional terhadap hasil penjualan bersih suatu bisnis.

    Return on Asset: Rasio yang mengukur kemampuan aset dari suatu bisnis dalam menghasilkan laba.

    Return on Equity: Imbal hasil dari suatu bisnis untuk para investor.

Komponen dalam Laporan Neraca

Neraca merupakan laporan keuangan dari suatu bisnis atau perusahaan yang mencerminkan posisi keuangannya. Di dalam laporan neraca keuangan, terdapat beberapa pos penting, yakni aktiva dan pasiva.

Aktiva disebut juga dengan aset, yang didefinisikan sebagai sesuatu yang dimiliki oleh suatu bisnis atau perusahaan, termasuk diantaranya, gedung, bangunan, kendaraan, peralatan dan sebagainya.

Sementara itu, pasiva merupakan segala hal yang dilakukan sebuah bisnis atau perusahaan agar dapat membiayai dan mendapatkan aset. Dalam pos pasiva tersendiri terbagi dalam dua pos, masing-masing adalah

    Utang: Semua kewajiban atau tagihan yang harus dibayar oleh perusahaan. Pos ini juga terbagi menjadi dua, yakni utang lancar dan tak lancar.

    Modal atau ekuitas.

Laporan Rugi Laba

Laporan keuangan selanjutnya dari bisnis atau perusahaan yang perlu dipahami isinya oleh investor adalah laporan rugi laba. Laporan ini berisi tentang ringkasan aktivitas perusahaan dalam satu periode tertentu. Di dalamnya menggambarkan laporan yang berisi hasil baik laba maupun rugi yang timbul dari aktivitas bisnis yang dijalankan oleh perusahaan tersebut.

Melalui laporan keuangan rugi laba, investor dapat membaca kondisi bisnis dari perusahaan tersebut. Apakah berpotensi memberikan keuntungan atau justru kerugian di masa mendatang.

Laporan Perubahan Ekuitas

Jika diartikan secara sederhana, ekuitas merupakan besaran hak maupun kepentingan dari pemilik perusahaan terhadap harta yang dimiliki perusahaan. Istilah ini berasal dari ‘equity of ownership’, jika diartikan adalah kekayaan bersih milik perusahaan.

Secara umum, laporan ini di dalamnya akan berisi perubahan angka-angka terkait jumlah aktiva bersih yang dimiliki suatu bisnis, baik perubahan dalam hal peningkatan maupun penurunan yang ditunjukkan dengan angka-angka. Termasuk jumlah kekayaan yang dimiliki selama periode pembuatan laporan keuangan tersebut. Laporan ini juga dapat memberikan gambaran terkait seberapa berkembang suatu bisnis, dilihat dari perubahan ekuitas yang ada.

Laporan Arus Kas

Selanjutnya, ada laporan arus kas (cash flow) yang juga tak kalah penting untuk dipahami oleh calon investor. Laporan ini dapat memberikan gambaran terkait arus penerimaan dan pengeluaran kas dalam periode tertentu dari suatu perusahaan.

Laporan ini kemudian dikelompokkan menjadi tiga bagian tersendiri, yaitu aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan. Dari situ, investor akan dapat mengetahui apakah bisnis yang nantinya akan didanai, dapat membagi dividen dengan baik atau tidak.

Bukan hanya itu saja, laporan tersebut juga dapat menerangkan kondisi sebenarnya dari perusahaan tersebut, apakah arus kasnya baik atau bermasalah. Bahkan dari laporan ini juga dapat diketahui, bahwa bisnis tersebut masih dapat tetap hidup meskipun tengah merugi ketika arus kasnya memperlihatkan angka yang positif.

Sebagai informasi tambahan, investor juga dapat memantau free cash flow, yakni arus kas operasi dikurangi dengan capital expenditure. Ketika free cash flow dari suatu bisnis mengalami pertumbuhan, bisa disimpulkan jika bisnis tersebut punya prospek bagus, bukan hanya saat ini tapi juga di masa mendatang.

Hal ini karena bisnis tersebut dianggap memiliki dana yang cukup jika berencana melakukan ekspansi.

Umumnya, laporan keuangan dari suatu bisnis sangat menentukan kondisinya, apakah bisnis yang dijalankan tersebut mengalami kemajuan atau tidak. Selain itu, tujuan lain dari laporan ini juga untuk menarik minat para investor agar menanamkan modalnya.

Faktor Penting Lainnya

Masing-masing laporan keuangan dapat memberikan gambaran tentang kondisi keuangan suatu bisnis dengan jelas secara umum. Di dalamny,a berisi sejumlah pos-pos keuangan bisnis dan informasi penting lainnya.

Namun, laporan tersebut tidak akan ada artinya jika tidak memahami sejumlah aspek rasio yang ada di dalamnya. Sebagaimana berikut ini beberapa diantaranya:

    Current Ratio atau rasio lancar: Rasio antara aset lancar dengan kewajiban lancarnya atau utang dalam jangka pendek.

    Quick Ratio (rasio cepat): Rasio yang menunjukkan kemampuan bisnis dalam melunasi utang atau kewajiban lancar jangka pendek dengan aset bisnis yang dianggap paling likuid.

    Debt to Equity Ratio atau DER: Rasio perbandingan antara utang terhadap modal.

    Debt to Asset: Rasio utang terhadap aktiva.

    Net Profit Margin (margin laba bersih): Rasio yang menunjukkan keuntungan yang diperoleh bisnis.

    Operating Profit Margin (margin operasi): Rasio yang mengukur persentase laba operasional terhadap hasil penjualan bersih suatu bisnis.

    Return on Asset: Rasio yang mengukur kemampuan aset dari suatu bisnis dalam menghasilkan laba.

    Return on Equity: Imbal hasil dari suatu bisnis untuk para investor.

Kenali Poin-poin Pentingnya dalam Laporan Keuangan

Dari pembahasan ini, dapat disimpulkan bahwa keberadaan laporan keuangan dari suatu menjadi sesuatu yang cukup penting. Baik untuk pemilik bisnis maupun bagi investor yang berkeinginan untuk menanamkan modalnya.

Suatu laporan keuangan, sebaiknya bukan hanya mencantumkan informasi berupa angka-angka saja. Tetapi juga kesesuaian data antara laporan satu dengan yang lain dengan tetap menggunakan kaidah akuntansi secara umum.

error: Content is protected !!
Exit mobile version