Silicon Valley Bank Ditutup, Kegagalan Terbesar Sejak Krisis Keuangan 2001

Silicon Valley Bank Ditutup, Kegagalan Terbesar Sejak Krisis Keuangan 2001

harianfakta.com – NEW YORK, Departemen Perlindungan Keuangan dan Inovasi California memutuskan menutup Silicon Valley Bank (SVB) pada Jumat (10/3/2023). Selanjutnya regulator menunjuk Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) untuk mengambil kendali atas dana simpanan nasabah di SVB.

Dikutip dari Reuters, Sabtu (10/3/2023), penutupan Silicon Valley Bank sangat mengejutkan dan menjadi kegagalan terbesar bank Amerika Serikat sejak krisis keuangan tahun 2001. Runtuhnya SVB, yang merupakan bank komunitas teknologi dan modal ventura, membuat banyak nasabah baik di AS maupun luar negeri khawatir dengan uang simpanan mereka di bank itu.

Sebelum SVB ditutup oleh regulator, saham SVB telah dihentikan perdagangannya (suspend) di Wall Street karena harganya anjlok lebih dari 60 persen. Penurunan yang sama juga sudah terjadi pada perdagangan premarket.

Departemen Perlindungan Keuangan dan Inovasi California menutup SVB dan menunjuk FDIC sebagai pemegang simpanan nasabah yang diasuransikan dari SVB. FDIC mengumumkan bahwa deposan yang diasuransikan akan memiliki akses ke simpanan mereka paling lambat sampai Senin (13/3/2023) pagi.

FDIC menyatakan, Asuransi standar nilainya sebesar 250.000 dolar AS per deposan, per bank, untuk setiap kategori kepemilikan akun. Deposan yang tidak diasuransikan akan mendapatkan sertifikat penerima untuk saldo mereka.

Kantor cabang SVB juga akan dibuka kembali pada saat itu, di bawah kendali regulator. Pemeriksaan resmi SVB juga akan dilanjutkan pada awal pekan depan.

Regulator memastikan akan melakukan pembayaran lanjutan kepada deposan yang tidak diasuransikan dengan potensi pembayaran dividen tambahan setelah regulator menjual aset SVB.

Pada akhir Desember 2022, SVB memiliki total aset sekitar 209 miliar dolar AS dan total simpanan 175,4 miliar dolar AS. Namun FDIC mengatakan harus memperjelas bagaimana simpanan itu berada di atas batas yang diasuransikan.

Penutupan SVB tidak hanya berdampak pada simpanan, tetapi juga fasilitas kredit dan bentuk pembiayaan lainnya. FDIC mengatakan nasabah pinjaman SVB harus tetap melakukan pembayaran seperti biasa.

Langkah tersebut merupakan kejatuhan cepat untuk SVB. Pada hari Rabu, bank mengumumkan akan mencari modal tambahan lebih dari 2 miliar dolar AS setelah menderita kerugian 1,8 miliar dolar AS dari penjualan aset.

Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, mengatakan memantau dengan sangat hati-hati perkembangan di beberapa bank. Yellen membuat komentarnya sebelum pengumuman FDIC.

Tak lama setelah meninggalkan Capitol Hill, Yellen mengadakan pertemuan pejabat tinggi di Fed, FDIC, dan Pengawas Mata Uang khusus untuk membahas situasi di SVB.

Editor : Jeanny Aipassa

Follow Berita iNews di Google News

error: Content is protected !!
Exit mobile version