8 Efek Kerja Tanpa Libur untuk Kesehatan Mental dan Fisik

8 Efek Kerja Tanpa Libur untuk Kesehatan Mental dan Fisik

harianfakta.com – Rajin bekerja adalah hal yang patut dibanggakan, namun bekerja tanpa libur ternyata bisa berdampak buruk bagi kesehatan mental dan fisik.

Bekerja lebih dari 55 jam per minggu, termasuk di akhir pekan, terbukti bisa meningkatkan risiko terkena depresi , tekanan darah tinggi, dan beberapa penyakit lainnya.

Untuk lebih memahaminya, ketahui efek kerja tanpa libur untuk kesehatan mental dan fisik berikut ini.

Efek kerja tanpa libur

Disarikan dari dan , berikut adalah beberapa efek kerja tanpa libur untuk kesehatan mental dan fisik yang perlu diwaspadai.

Meskipun gejala khas depresi, seperti kesedihan atau keputusasaan, mudah dikenali, ada gejala yang mungkin kurang terlihat.

  • Sistem imun tubuh menurun

Bekerja terlalu keras di pagi dan siang hari akan membuat seseorang sulit untuk tidur di malam hari.

Padahal, tidur adalah waktu yang diperlukan tubuh untuk memperbaiki kerusakan sel dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Ketika Anda kurang tidur, tubuh akan lebih mudah terserang penyakit, khususnya flu dan demam, karena sistem imun tubuh menurun.

  • Gula darah meningkat

Stres yang muncul karena bekerja terlalu keras bisa membuat tubuh memproduksi hormon kortisol.

Hormon kortisol yang terlalu banyak akan memicu kenaikan gula darah sehingga rentan mengalami diabetes tipe 2.

  • Risiko penyakit jantung meningkat

Hormon kortisol yang diproduksi oleh tubuh juga tidak baik untuk kesehatan jantung.

Selain meningkatkan risiko diabetes tipe 2, hormon ini juga akan meningkatkan risiko stroke, penyakit jantung koroner, hingga kolesterol tinggi.

  • Daya ingat dan kemampuan kognitif menurun

Bekerja tanpa hari libur atau memiliki beban kerja yang terlalu banyak terbukti bisa menurunkan produktivitas.

Kondisi ini dipicu oleh penurunan kemampuan neuron pada otak untuk melakukan performa yang maksimal sehingga berakibat pada penurunan daya ingat dan kemampuan kognitif.

  • Mudah lelah

Tidak cukup tidur di malam hari karena bekerja terlalu keras di pagi dan siang hari juga akan membuat tubuh mudah lelah .

Selain karena kurang tidur, stres , beban kerja yang berat, serta bekerja di tengah udara yang panas, juga akan memicu kelelahan.

  • Risiko depresi meningkat

Bekerja tanpa hari libur, termasuk di akhir pekan, sudah terbukti bisa berdampak negatif pada kesehatan mental.

Bahkan, risiko depresi akan meningkat pada orang-orang yang bekerja lebih dari 11 jam per hari dibandingkan dengan mereka yang hanya bekerja selama 7-8 jam per hari.

  • Nyeri pada punggung dan leher

Jam kerja yang berlebihan ternyata juga meningkatkan risiko nyeri punggung dan leher, khususnya pada wanita.

Kondisi ini disebabkan oleh stres yang dirasakan sehingga otot akan menegang dan memicu rasa nyeri.

  • Kualitas hubungan dengan orang lain menurun

Selain berdampak negatif pada diri sendiri, bekerja terlalu keras juga akan memberikan efek negatif terhadap hubungan sosial.

Bekerja tanpa hari libur akan menurunkan interaksi dengan orang lain sehingga berkontribusi pada stres yang dirasakan

Meskipun ada waktu untuk berinteraksi, rasa stres, lelah, dan depresi yang dirasakan justru akan memberikan efek negatif pada orang lain.

Mengingat adanya berbagai efek kerja tanpa libur tersebut, Anda disarankan untuk melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencegahnya, seperti meluangkan waktu untuk istirahat hingga berolahraga untuk meningkatkan suasana hati.

Namun jika kondisi ini sudah berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental, Anda disarankan untuk segera mencari bantuan medis untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

error: Content is protected !!
Exit mobile version