Sudin SDA Jakbar keruk Kali Pesanggrahan cegah meluap saat hujan

Harian Fakta – Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Jakarta Barat mengeruk Kali Pesanggrahan yang mengalami pendangkalan agar tidakmeluap saat musim hujan yang dilaksanakansejak Kamis (10/8) dan ditargetkan selesai dalam jangka waktu enam bulan.

“Selama empat hari ini lumpur yang telah dikeruk dan diangkut mencapai 352 meter kubik,” kata Kepala Sudin SDA Jakarta Barat, Purwanti Suryandari saat ditemui di lokasi, Senin.

Ia mengatakan hingga kini pihaknya telah menurunkan dua unit ekskavator lengan panjang dan empat unittruk berukuran besar (tronton) untuk mengeruk dan mengangkut lumpur dari Kali Pesanggrahan.

“Ada empat truk besar masing masing kapasitas 22 meter kubik dan dua ekskavator long arm yang beroperasi di lokasi,” ujar Purwanti.

Dalam waktu dekat, lanjut dia, pihaknya juga akan mengerahkan dua unit ekskavator jenis amfibi.

Ia menuturkan lumpur yang dikeruk dibawa ke kawasan Ancol Jakarta Utara.

“Pembuangan akhirnya kan di sana (Ancol),” jelas Purwanti

Diketahui, lokasi pengerukan Kali Pesanggrahan berada di perbatasan wilayah Kelurahan Kebon Jeruk Kecamatan Kebon Jeruk dan Kelurahan Meruya Utara Kecamatan Kembangan. Lebar kali sekitar 40 meter dan panjang yang dikeruk mencapai 389 meter.

Purwanti berharap dengan selesainya pengerukan maka daya tampung air Kali Pesanggrahan bisa menjadi lebih banyak dan air mengalir lancar sehingga saat musim hujan wilayah tersebut dan sekitarnya bebas dari genangan.

Selain itu, lanjut dia, pengerukan tersebut juga merupakan langkah antisipasi untuk mencegah sedimen kiriman jika terjadi hujan saat fenomena cuaca El Nino yang berpotensi menyebabkan banjir tiba-tiba.

“Seperti sebelumnya itu kan, El Nino itu umumnya badai kekeringan ya, tetapi dapat menyebabkan banjir tiba-tiba juga,” jelas Purwanti.

Ia mengatakan potensi banjir tersebut pada saat atau setelah badai kekeringan El Nino terjadi akibat hujan yang datang tiba-tiba dalam jumlah besar sehingga membawa kotoran atau debu ke badan air.

“Kotoran atau debu itu nanti bisa potensi jadi sedimen atau endapan di sungai, selokan, saluran air, waduk dan badan air lainnya. Nah, itu kemudian bisa jadi banjir,” katanya.

Untuk mengantisipasi sedimen tambahan pada saluran saat atau usai El Nino, pihaknya terus melakukan pengerukan saluran air, sepertisungai, selokan, dan waduk.

“Salah satunya itu, yang dalam kapasitas besar di Kali Pesanggrahan ini,” ungkap Purwanti.

Ia juga menuturkan, pihaknya tidak saja melakukan pengerukan tetapi juga memperbaiki saluran-saluran air yang tersumbat atau rusak pada bagiantembok.

“Makanya kita lakukan pengerukan terus tuh, selain itu juga memeperbaki saluran-saluran yang sudah tidak memadai,” ungkap Purwanti.

error: Content is protected !!
Exit mobile version