Ahmad Sahroni Sebut Pejabat Boleh Punya Harta Fantastis dengan Syarat

Ahmad Sahroni Sebut Pejabat Boleh Punya Harta Fantastis dengan Syarat

harianfakta.com – Ketua Umum Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) sekaligus anggota DPR dari Fraksi NasDem, Ahmad Sahroni , turut mengomentari isu harta fantastis milik para pejabat yang mengemuka seiring kasus penganiayaan yang menjerat anak mantan Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo. Ahmad Sahroni menilai, pejabat sah-sah saja memiliki harta fantastis asal bisa dipertanggungjawabkan.

Ahmad Sahroni menyatakan, sikap bertanggung jawab dapat ditunjukkan dengan berani melaporkan jumlah harta fantastis itu kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Menurut saya, sah saja kalau bisa dipertanggungjawabkan,” ujar Ahmad Sahroni Jumat, 3 Maret 2023, dikutip Pikiran-rakyat.com dari Antara.

Ahmad Sahroni mengaku rutin melaporkan harta kekayaan miliknya kepada KPK yang menjadi pengelola data Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) di Indonesia.

“Saya sampai 2022 selalu menyampaikan LKHPN secara teratur, karena itulah kewajiban pejabat ,” ujarnya menambahkan.

Terlepas dari itu, Sahroni mendukung anjuran pemerintah agar pejabat negara mengurangi kebiasaan pamer hidup mewah. “Termasuk pembubaran komunitas motor di salah satu institusi yang juga dinilai sah saja dilakukan,” ujarnya.

Presiden Jokowi (Joko Widodo) mengaku paham terhadap kekecewaan masyarakat Indonesia terkait perilaku pejabat negara yang hobi pamer hidup mewah. Jokowi menjelaskan, kekecewaan masyarakat telah berkali lipat dirasakan, saat pelayanan tidak baik dan bertambah dengan perilaku buruk dari aparatnya.

“Saya tahu betul, mengikuti kekecewaan masyarakat terhadap aparat kita,” ujar Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara pada Kamis, 2 Maret 2023.

“Kalau seperti itu, pantas rakyat kecewa. Pelayanan dianggap tidak baik, kemudian (diikuti) aparatnya jemawa, pamer kuasa, dan kekayaan,” ujarnya.

Menyikapi hal itu, Jokowi memerintahkan seluruh jajaran kementerian hingga lembaga negara untuk bersikap disiplin terhadap aturan-aturan yang ditetapkan.

“Sekali lagi saya tekankan, jangan pamer kekuasaan, jangan pamer kekayaan. Apalagi, sampe dipajang-pajang di Instagram, di media sosial,” ujarnya.

Psikolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Novi Poespita Candra menilai, kebiasaan pejabat pamer hidup mewah adalah cara untuk mengurangi rasa sakit dalam jiwanya dengan mengumbar kesenangan duniawi.

“Hedonisme (pamer hidup mewah) ini muncul karena biasanya ingin mengurangi rasa sakit (pain) dalam jiwanya misal rasa kelelahan jiwa, kehilangan makna hidup, rasa bersalah dan lain-lain yang muncul,” ujar Novi Poespita Candra pada Kamis, 2 Maret 2023.

Lebih lanjut, Novi menerangkan, kebiasaan bermewah-mewah juga tercipta dari lingkungan sosial yang makin mendorong kuat gaya hidup itu.

“Jadi selain gaya hidup karena cara berpikir, maka lingkungan dia yang ‘sama’ membuat perilaku hedonisme ini semakin menguat,” ujarnya.***

error: Content is protected !!
Exit mobile version