Gibran Rakabuming Tanggapi Kebijakan Masuk Sekolah Pukul 5 Pagi: yang Ada Siswa Gak Sempat Sarapan

Gibran Rakabuming Tanggapi Kebijakan Masuk Sekolah Pukul 5 Pagi: yang Ada Siswa Gak Sempat Sarapan

harianfakta.com – Kebijakan masuk sekolah pukul 5 pagi di Nusa Tenggara Timur ( NTT ) hingga kini masih menjadi sorotan publik. Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka juga ikut memberikan komenter.

Melalui akun Twitter pribadinya, @gibran_tweet dia memberikan komentar bahwa kebijakan tersebut bisa menggangu aktivitas lain. Pasalnya, jam sekolah yang terlalu pagi itu, bisa jadi anak-anak tak sarapan dahulu sebelum berangkat ke sekolah.

“Yang ada malah anak-anak ke sekolah gak sempat sarapan,” ujar Gibran dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter, @gibran_tweet.

Cuitan Gibran soal sekolah di NTT masuk pukul 5 pagi ini juga mengundang komentar netizen.

“Iya mas, kalau masuk jam 5 terus upacara bendera jam berapa ya?” ujar pemilik akun @Jam***lwan

“Nahh.. bener banget, mas @gibran_tweet Kasihan si ibu jg, dia makin kurang tidur tu. Kerjaan ibu rumah tangga itu berat,” kata pemilik akun @Mi***ubur.

“Kl jam 5 udh harus masuk kelas, berarti minimal harus sarapan jam 4.30. Trus bakule (penjual)bubur, nasi liwet, dll suru buka warung jam brp? Bakule kon blonjo n masak jam piro (penjualnya kan harus belanja dan masaknya jam berapa)” ujar pemilik akun, @Na**jaya

“Malah gak konsentrasi belajarnya. Mata masih ngantuk. Belum subuhan, belum mandi, belum sarapan,” tutur pemilik akun, @**ineRaztha.

Tak hanya dari Gibran, kebijakan masuk sekolah pukul 5.00 WITA ini juga ditentang oleh kalangan lainnya. Salah satunya komedian Arie Kriting yang ikut memberi komentar soal jam masuk sekolah ini.

Arie Kriting mengungkapkan sebaiknya aturan tersebut tak usah dipatuhi oleh anak sekolah. Pasalnya, pemberlakuan kebijakan masuk sekolah pukul 5 pagi tak memiliki landasan ilmiah dan terkesan coba-coba.

“Mending pelajar SMA di NTT tidak usah masuk sekolah dulu. Tidak akan bikin kalian tiba-tiba jadi bodoh. Dari pada kalian ikuti keputusan yang tidak ada landasan ilmiah begitu. Pembodohan itu namanya,” tutur Arie Kriting.

“Tidak belajar di sekolah, tapi setidaknya kalian belajar bersikap,” ucapnya.

Sebelumnya, Gubernur NTT Viktor B Laiskodat mengeluarkan aturan uji coba anak SMA/SMK di NTT diwajibkan masuk sekolah pukul 5.00 WITA. Mereka akan aktif mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) pukul 5.30 WITA.

Kebijakan tersebut dilakukan dengan tujuan agar menciptakan kondisi pendidikan yang lebih baik di NTT . Viktor juga menargetkan agar para siswa di NTT bisa masuk deretan siswa paling beprestasi di Indonesia.***

error: Content is protected !!
Exit mobile version