Jokowi Sebut Nama Capres di Harlah PPP, Demokrat: Artinya Wacana Penundaan Pemilu Gugur

Jokowi Sebut Nama Capres di Harlah PPP, Demokrat: Artinya Wacana Penundaan Pemilu Gugur

harianfakta.com – Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Jansen Sitindaon menganggap wacana perpanjangan masa jabatan presiden telah gugur saat ini.

Hal itu ditunjukan dengan sikap Presiden Joko Widodo yang menyebut sejumlah nama yang dinilai berpotensi menjadi calon presiden (capres) dalam kontestasi elektoral mendatang.

“Artinya soal problem demokrasi kita selama dua tahun terakhir, terutama mengenai penundaan pemilu, itu menjadi gugur,” ujar Jansen ditemui di kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta, Rabu (22/2/2023).

Selain itu, Jansen menilai pernyataan Jokowi itu secara tidak langsung telah mengembalikan kedaulatan partai politik (parpol).

Artinya, lanjut dia, gelaran pemilu merupakan panggung kontestasi bagi para parpol untuk menunjukan kemampuan para kadernya.

“(Pemilu) adalah soal kemandirian, dan kedaulatan partai untuk mengumumkan calon-calonnya,” sebut dia.

Dalam pandangan Jansen, mestinya pernyataan Jokowi itu memicu parpol atau koalisi parpol untuk segera mengumumkan calon presiden (capres).

Ia mengklaim, bakal Koalisi Perubahan telah mengambil inisiatif lebih dulu karena telah mengusung Anies Baswedan sebagai capres.

“Jadi segerakan saja, kita mendorong dua atau tiga embrio koalisi yang lain, bisa mengikuti (langkah) Koalisi Perubahan. Minimal mengumumkan soal nama capres,” imbuh dia.

Diketahui dalam perayaan Harlah ke-50 Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jokowi menyinggung sejumlah nama yang menurutnya berpotensi menjadi capres.

Berbagai figur yang disebut Jokowi adalah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

Kemudian mantan Wali Kota Solo itu juga menyebut Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai sebagai figur yang mungkin akan ikut serta dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Jokowi hanya meminta pihak-pihak yang akan berkontestasi untuk menjaga kondisi stabilitas nasional.

“Saya hanya titip kita semuanya untuk tetap menjaga stabilitas politik, stabilitas keamanan. Karena ini untuk saat ini sangat penting dan sangat diperlukan sekali. Karena kita diancam oleh risiko-risiko kegentingan global yang sulit dihitung, yang sulit diprediksi dan sangat sulit dikalkulasi,” paparnya di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (17/2/2023).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

error: Content is protected !!
Exit mobile version