Tanggapan Gibran Rakabuming Soal Saran Masuk Sekolah Pukul 5 Pagi di Solo

Tanggapan Gibran Rakabuming Soal Saran Masuk Sekolah Pukul 5 Pagi di Solo

harianfakta.com – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menerapkan kebijakan masuk sekolah pukul 5.00 WITA bagi siswa SMA/SMK. Penerapan aturan tersebut untuk melatih karakter siswa SMA/SMK di NTT. Namun, aturan tersebut banyak mendapat protes dari orangtua siswa.

Mereka menilai, kebijakan tersebut tidak efektif dan terlalu buru-buru diterapkan. Selain itu, banyak juga yang mengkhawatirkan keselamatan anak-anak mereka karena harus berangkat ke sekolah saat kondisi langit masih gelap gulita.

“Kalau menurut saya kebijakan yang dikeluarkan dan ditetapkan terlalu buru-buru tanpa memikirkan dampak bagi anak-anak,” ucap Ofni Otu, orangtua siswa SMAN 1 Kupang, NTT.

Dengan adanya peraturan tersebut, banyak siswa yang berangkat pukul 4.30 WITA ke sekolah sehingga orangtua mengkhawatirkan keselamatan anak-anaknya karena berisiko menjadi korban tindakan kriminalitas.

“Karena itu tadi saya sendiri yang mengantar anak saya dari rumah. Karena sampai dengan jam 6.00 WITA kendaraan umum seperti bemo (angkot) belum beroperasi,” kata dia.

Selain itu, banyaknya tugas Pekerjaan Rumah (PR) membuat anaknya baru bisa tidur mulai pukul 23.00 WITA atau 0.00 WITA dan harus bangun pukul 4.00 WITA.

“Tentu jam tidurnya sangat sedikit dan ini tidak baik buat kesehatan. Apalagi anak-anak remaja itu butuh kurang lebih delapan jam untuk tidur,” tuturnya.

Sementara itu, orangtua murid lain mengaku harus memantau perjalanan anaknya ke sekolah dengan menggunakan motor.

“Jadi anak saya perempuan, dia bawa kendaraan motor sendiri, lalu saya juga bawa sendiri motor dan ikut dari belakang karena khawatir terjadi sesuatu di jalan,” ucap Ina, orangtua siswa lain di SMAN 1 Kupang.

Seorang netizen di Twitter menyarankan agar peraturan tersebut juga diterapkan di Solo , Jawa Tengah dengan tujuan memajukan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Tak lupa, netizen tersebut menandai akun Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming .

Mungkin kalo di Solo diterapkan masuk sekolah jam 5 seperti di NTT bisa menjadi strategi untuk memajukan umkm sarapan lho mas @gibran_tweet misal bubur ayam, nasi liwet, soto dan lain-lain,” tulisnya.

Namun, Gibran menyiratkan tidak setuju atas saran tersebut. Menurutnya, karena justru para siswa tidak akan sempat sarapan.

Yang ada malah anak-anak ke sekolah gak sempat sarapan,” tulisnya.***

error: Content is protected !!
Exit mobile version