Teknologi mempermudah akses bermusik dan distribusi karya

Teknologi mempermudah akses bermusik dan distribusi karya

harianfakta.com – Vokalis band The Upstairs dan MORFEMJimi Multhazam berpendapat perkembangan teknologi membawa dampak positif diantaranya adalah kemudahan bagi para seniman musik untuk menelurkan karya dan mendistribusikannya secara independen kepada khalayak yang lebih luas.

“Industri musik Indonesia secara showbiz sudah sangat independen. Dulu mungkin musisi masih bergantung misalnya pada publikasi media massa, label rekaman, dan sebagainya. Sekarang, mau rekaman di rumah bisa,” kataJimi kepada ANTARA di sela penampilan MORFEM di Jakarta beberapa waktu lalu.

Tidak hanya hal-hal yang bersifat teknis dalam bermusik, pemasaran karya saat ini pun terbantu teknologi. Menurut Jimi, saat ini tergolong mudah untuk mewujudkan mimpi seseorang untuk menjadi seniman musik, terutama terkait dengan proses produksi rekaman sebuah karya.

“Dulu mungkin harus membeli pita reel, sekarang nggak perlu. Sekarang semua digital, bahkan dengan laptop saja sudah bisa membuat musik yang mumpuni. Kalau gue pribadi lebih suka dengan zaman sekarang,” kata Jimi.

Jimi menambahkan terdapat sisi plus dan minus dalam setiap fase industri musik. Saat ini, katadia, Indonesia merindukan hadirnya sosok-sosok panutan nan berkarisma, hal yang tergolong langka saat ini.

“Justru kalau gue lihat yang dibutuhkan sekarang dalam industri musik adalah kembali lagi ke karisma. Kalau dulu,ibaratnya, ada yang sangat ikonisatau bukan siapa-siapa kemudian muncul menjadi sosok. Era sekarang ini semua seniman musik berkompetisi dengan sehat. Jadi, kalau ada satu sosok muncul sebagai ikon maka artinya dia berhasil memenangkan medan pertempuran itu,” kata Jimimenjelaskan.

Dia juga mempercayai bahwa selalu ada siklus dalam industri hiburan. Sebagai pelaku yang berkecimpung dalam ranah tersebut, dia menerapkan strategi ‘lihat dan tembak’ menyikapi dinamika dari tren yang bergerak terus menerus.

“Sebagai pelaku biasanya membidik apa yang lagi tren dan apa yang akan menjadi tren. Layaknya pemain bola yang tahu kapan harus melepaskan umpan terobosan, kapan harus menembak. Jadi, peluru kita harus banyak dan energi harus besar,” kata Jimi.

error: Content is protected !!
Exit mobile version