Travel  

10 Makanan Khas Tunisia yang Kaya dengan Rempah-Rempah

10 Makanan Khas Tunisia yang Kaya dengan Rempah-Rempah

harianfakta.com – Ketika menyebut Tunisia, wisatawan akan mengaitkan dengan pantai, pesisir, sejarah dan pariwisata. Memang nama Tunisia dikaitkan citra pantai yang masih asli serta perairan yang jernih dan pastinya orang-orangnya yang ramah. Selain itu, Tunisia juga punya kuliner yang lezat. Meskipun mempunyai kesamaannya dengan masakan Arab, makanan khas Tunisia mempunyai keunikannya tersendiri.

Makanan khas Tunisia kaya dengan hidangan yang menghangatkan hati serta menggugah selera. Selain itu, kuliner negara ini terkenal dengan rempah-rempahnya. Masakan negara ini dipengaruhi oleh Berber, Andalusia, Yahudi, Arab, Turki, Italia dan Prancis yang terdiri dari sayuran, sereal, daging (domba, sapi, ayam) dan ditambah rempah-rempah.

Yuk, simak 10 makanan dari negara Tunisia yang sudah Keluyuran rangkum untuk kamu berikut ini!

1. Hlalem

Hlalem merupakan salah satu makanan khas Tunisia yang paling menonjol. Hidangan ini populer sekali saat bulan Ramadan. Sup yang kaya rasa dan lezat ini terdiri dari potongan adonan seperti pangsit, yang bahannya dari semolina yang dicampur dengan air dan garam.

Sesudah semua bahan digabungkan, aduk rata dan uleni hingga adonan cukup lunak untuk dipotong. Adonan yang sudah dipotong kemudian dibuat jadi gulungan kecil. Setelahnya cubit gulungan kecil itu sedikit-sedikit dan gunakan jempol dan jari telunjuk untuk memelintir adonan jadi seperti bulir-bulir beras tapi ukurannya lebih besar dan panjang. Letakkan adonan itu di atas saringan dan keringkan.

Untuk supnya dibuat dari chickpea (kacang arab) yang dicampurkan dengan kacang Mesir dan ditambah dengan peterseli, bawang bombay, lada merah, pure tomat, garam, dan bayam. Bahan-bahan tadi kemudian dimasak dalam air selama kira-kira dua puluh menit. Tambahkan potongan adonan kering tadi dan masak selama lima atau enam menit.

Hlalem merupakan makanan khas Tunisia yang kaya akan sejarah. Makanan ini sehat, beraroma, dan disantap oleh jutaan orang di seluruh negara ini.

2. Omek Houria

Lauk dan makanan pembuka khas Tunisia ini dinamakan omek houria. Hidangan ini merupakan salad yang terbuat dari wortel rebus kemudian tumbuk dan dibumbui dengan beragam bumbu dan harissa. Omek houria menurut orang Tunisia namanya diambil dari nama putri duyung yang mewarnai rambutnya dengan pacar sehingga warnanya seperti wortel.

Omek houria merupakan salah satu makanan khas Tunisia sangat populer dan paling sering dibuat. Nama hidangan ini berasal dari bahasa Arab yang jika diterjemahkan jadi “Salad Panggang”. Namun sebenarnya omek houria lebih mirip salsa panggang dibandingkan salad. Makanan ini banyak ditemukan di meja makan saat bulan Ramadan.

Bawang bombay yang dibakar, tomat, paprika, dan bawang putih dicincang kasar digarami dan dibumbui kemudian diberikan lumuran minyak zaitun. Dengan sendirinya masakan ini jadi hidangan vegan yang sempurna. Akan tetapi, biasanya omek houria diberikan hiasan dengan telur rebus, zaitun atau sepotong ikan (tuna) dan bisa juga kombinasi dari ketiganya secukupnya seperti ala Mediterania.

3. Chorba

Makanan pokok bulan Ramadan khas Tunisia, Chorba, adalah hidangan berupa sup yang juga tersedia sepanjang tahun. Biasanya sup ini dibuat menggunakan daging domba atau sapi, tapi ada juga varian ikan yang populer, khususnya di daerah pantai. Terbuat dari gandum bulgar dan dibumbui dengan harissa, bahan dasar dari sup ini adalah tomat rebus.

Walaupun makanan ini penting untuk budaya Tunisia, hidangan ini terkenal di seluruh wilayah yang dahulu dikendalikan oleh Kekaisaran Ottoman, mulai dari Maroko sampai Bulgaria dan Kroasia.

4. Brik

Mungkin ini merupakan makanan khas Tunisia paling populer dan tradisional. Kebanyakan restoran dan hotel mempunyai hidangan ini di menu mereka. Selain itu, makanan ini bisa juga ditemukan di beberapa kedai pinggir jalan.

Makanan ini dibuat dari adonan pastry halus yang disebut malsouka. Adonan ini kemudian digoreng dan diisi dengan telur, tuna, dan peterseli. Brik dihidangakan dengan lemon dan ada cara khusus untuk menyantapnya. Mulailah dengan mengigit bagian luarnya sampai mencapai telur. Saat sudah dekat dengan telur, telanlah langsung sisanya itu agar tidak menumpahkan cairan telurnya.

Lemon bisa terus ditambahkan kapan saja. Bentuk makanan ini bisa beragam, umumnya segitiga layaknya pizza yang dilipat, samosa, atau calzone. Untuk isiannya bisa telur, kentang, keju atau udang. Brik kualitas terbaik terlihat berlapis-lapis dan lebih kering. Biasanya dihidangkan sebagai makanan kedua saat Ramadan, yang menjadi alasan mengapa makanan ini populer.

5. Tajine

Tajine atau frittata Tunisia merupakan salah satu makanan Tunisia paling terkenal. Makanan khas Tunisia ini bisa dihidangkan sebagai lauk atau sebagai makanan utama. Tajine ini hampir sama seperti frittata Italia.

Bahan dasarnya adalah telur dan dimasak bersama dengan campuran peterseli, bawang bombay, keju, harissa, kunyit, zaitun, dan daging seperti dada ayam yang dipotong dadu, daging cincang, maupun hati cincang.

Perbedaan utama antara tajine Tunisia dengan frittata Italia adalah pada penggunaan rempah-rempah, yang meningkatkan dasar gurih serta kepadatan dan rasa gurihnya. Jangan bingung antara tajine dengan tajine Maroko atau Aljazair. Keduanya merupakan masakan yang sangat berbeda. Dalam masakan Maroko, tajine merujuk pada pot gerabah yang dipakai untuk memasak beragam hidangan.

error: Content is protected !!
Exit mobile version