Sianosis, Kulit Membiru karena Darah Kurang Oksigen

Sianosis, Kulit Membiru karena Darah Kurang Oksigen

harianfakta.com – Terkadang saat tubuh kedinginan bagian tubuh seperti mulut, cuping telinga, dan ujung jari akan terlihat membiru. Tidak hanya susu dingin, rupanya tubuh membiru juga bisa disebabkan oleh penyakit kronis sianosis.

Apa itu sianosis?

Sianosis adalah kondisi tubuh yang membiru akibat rendahnya kandungan oksigen di dalam darah.

Kondisi ini umumnya terjadi karena kelainan jantung atau penyakit paru-paru yang berkembang secara perlahan.

Namun, tubuh juga bisa membiru secara tiba-tiba ketika Anda kekurangan banyak oksigen.

Kadar oksigen yang rendah membuat darah menjadi berwarna kebiruan sehingga orang yang mengalami sianosis tubuhnya tampak membiru.

Berdasarkan tipenya, masalah kulit ini dapat dibagi menjadi empat jenis.

1. Acrocyanosis

Bayi atau anak-anak mengalami akrosianosis saat mereka kedinginan. Kondisi tubuh akan kembali normal setelah menghangatkan diri.

2. Sianosis sentral

Sianosis sentral sering disebabkan oleh masalah peredaran darah atau saluran napas. Kondisi ini terjadi saat saturasi oksigen (kadar oksigen dalam darah) turun di bawah 85 persen.

ARTIKEL TERKAIT

KESEHATAN KULIT

Kulit Anda Sering Bermasalah? Bisa Jadi Karena Peredaran Darah Tidak Lancar

Kulit Anda terlihat kusam, kering, sering jerawatan, atau muncul kerutan pada kulit? Hal ini mungkin disebabkan oleh peredaran darah Anda yang buruk. Bagaimana peredaran darah yang lancar bisa membuat kulit lebih sehat? Simak pada ulasan berikut ini. Adakah hubungan antara peredaran darah dan kesehatan kulit? Peredaran darah membawa nutrisi dan oksigen yang diperlukan sel-sel kulit untuk tumbuh […]

Ditinjau oleh dr. Yusra Firdaus• May 05

3. Sianosis perifer

Sianosis perifer adalah kebiruan yang terjadi pada jari tangan atau kaki, yang disebabkan oleh sirkulasi darah yang kurang optimal atau terbatas.

4. Sianosis diferensial

Sianosis diferensial atau campuran umumnya terjadi karena duktus arteriosus paten, yaitu kondisi terbukanya pembuluh darah yang menghubungkan aorta dan arteri paru.

Bagian tubuh yang membiru hanya di tungkai bawah atau hanya di tungkai atas, bahkan bisa hanya di tungkai kiri atas.

Gejala dan tanda sianosis

Gejala umum penyakit kulit ini ditandai dengan perubahan warna kebiruan pada bagian tubuh seperti:

    mulut,

    lidah,

    gusi,

    kulit,

    cuping telinga, dan

    bawah kuku.

Pada orang berkulit gelap, sianosis mungkin lebih mudah terlihat pada bibir, gusi, sekitar mata, dan kuku.

Tangan dan kaki biasanya tidak membiru, tapi kondisi ini bisa terjadi akibat buruknya sirkulasi darah.

Penyebab sianosis

Penyebab umum penyakit kulit ini adalah kelainan pada jantung, paru-paru, atau darah.

Begini, normalnya darah yang kaya oksigen dari paru-paru akan diedarkan dari jantung ke seluruh bagian tubuh.

Setelah menyuplai oksigen ke seluruh bagian tubuh, darah yang rendah oksigen akan dialirkan kembali ke paru-paru untuk menerima oksigen.

Gangguan paru-paru atau jantung bisa mengurangi bahkan menghentikan suplai oksigen dari paru-paru ke jantung.

Hal ini kemudian menyebabkan kadar oksigen dalam darah di semua bagian tubuh berkurang. Kulit tubuh pun tampak membiru.

Beberapa penyebab lain yang mungkin bisa menimbulkan kondisi ini antara lain:

    Kejadian yang menyebabkan kekurangan oksigen saat bernapas, seperti menghirup asap kebakaran dan keracunan karbon monoksida.

    Saluran napas tersumbat sehingga mengurangi suplai oksigen ke paru-paru, seperti ketika tersedak.

    Penyakit paru-paru, seperti bronkitis, asma, pneumonia, dan sebagainya.

    Kelainan jantung bawaan yang dapat menyebabkan darah miskin oksigen melewati paru-paru begitu saja dan tanpa mengumpulkan oksigen.

    Sindrom Raynaud yang menyebabkan aliran darah ke bagian tubuh tertentu berkurang lantaran penyempitan pembuluh darah arteri.

Faktor risiko

Faktor risiko terjadinya sianosis umumnya dipicu oleh penyakit yang mendasari, antara lain:

    bekuan darah yang menghalangi suplai darah ke kaki, kaki, tangan, atau lengan,

    fenomena Raynaud,

    bekuan darah di arteri paru-paru (emboli paru),

    tinggal atau berada di dataran tinggi, seperti puncak gunung,

    bronkiolitis,

    penyakit paru obstruktif kronik (PPOK),

    pembengkakan di sekitar pita suara (penyakit croup), dan

    peradangan pada lipatan jaringan yang menutupi tenggorokan (epiglotitis).

ARTIKEL TERKAIT

PNEUMONIA

Double Pneumonia, Ketika Infeksi Menyerang Kedua Sisi Paru Sekaligus

Pneumonia biasanya hanya menyerang salah satu bagian paru dalam satu waktu, entah kanan atau kiri. Namun terkadang, pneumonia, alias radang paru-paru, dapat terjadi pada kedua sisi paru-paru sekaligus. Kondisi tersebut disebut dengan double pneumonia atau pneumonia bilateral. Jika tidak diobati, pneumonia dalam bentuk apa pun bisa mengancam jiwa. Apa penyebab double pneumonia? Pneumonia bisa disebabkan oleh infeksi […]

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.• Sep 15

Diagnosis

Diagnosis sianosis didasarkan pada pemeriksaan fisik menyeluruh dan tes penunjang.

Umumnya diagnosis sianosis dapat mencakup beberapa pemeriksaan berikut ini.

    Tes gas darah arteri: mengukur keasaman, kadar karbon dioksida, dan oksigen dalam darah.

    Tes darah lengkap: untuk mengukur kadar hemoglobin (protein dalam darah), leukosit (sel darah putih), eritrosit (sel darah merah), dan trombosit (keping darah).

    EKG (elektrokardiogram): untuk mengevaluasi apabila terjadi kelainan jantung.

    Rontgen dada: dilakukan untuk mengevaluasi kondisi pneumonia, emboli paru, dan gagal jantung.

    Spektroskopi hemoglobin: digunakan untuk mencari methemoglobinemia (kelainan darah akibat kelebihan methemoglobin) atau sulfhemoglobinemia (kelainan darah warna hijau).

    Angiografi: dilakukan untuk menemukan kondisi seperti oklusi arteri akut atau penyumbatan pembuluh darah arteri akibat peradangan.

    Doppler: untuk mendeteksi kondisi oklusi vena akut atau penyumbatan pembuluh darah vena akibat peradangan.

Pengobatan sianosis

Jika warna kulit kembali normal saat Anda menghangatkan diri, kondisi ini mungkin bukan masalah yang mengkhawatirkan.

Namun, jika disebabkan oleh gangguan jantung atau paru-paru, pengobatan penyakit kulit ini bisa cukup sulit.

Pengobatan sianosis harus berdasarkan penyakit penyebabnya.

1. Obat-obatan

Dokter memberikan obat yang dapat melebarkan pembuluh darah, antara lain:

    antidepresan,

    obat antihipertensi, dan

    obat disfungsi ereksi.

Anda mungkin juga perlu menghindari obat-obatan tertentu yang menyempitkan pembuluh darah seperti:

    beta-blocker,

    obat migrain,

    pil KB, dan

    obat flu dan alergi berbahan pseudoefedrin.

2. Pembedahan

Tubuh membiru yang disebabkan kelainan jantung atau penyakit paru-paru bisa memerlukan operasi.

Operasi juga bisa dilakukan untuk mengeluarkan benda asing yang menghambat saluran napas sehingga menyebabkan sianosis.

3. Terapi oksigen

Pemberian oksigen dilakukan saat keadaan darurat seperti hipoksemia, yaitu kondisi saat kadar oksigen di bawah 85 persen.

Umumnya oksigen akan diberikan melalui selang atau masker oksigen. Dokter juga bisa memberikan oksigen melalui ventilator dan intubasi pada pasien yang tidak sadar atau koma.

4. Mengubah gaya hidup

Jika penyebab kulit membiru adalah fenomena Raynaud, Anda perlu menghindari makanan atau konsumsi obat tertentu.

Hindari kandungan kafein dan nikotin yang bisa menyebabkan pembuluh darah menyempit.

Apabila Anda merasa perubahan warna kebiruan pada kulit terlihat mengkhawatirkan, segera temui dokter untuk menjalani pemeriksaan.

Gabung bersama Komunitas Kesehatan Wanita dan dapatkan berbagai tips menarik di sini.

10

Topik

1.2k

Postingan

18k

Anggota

Umum

Vaginismus

PCOS

Fibroid Rahim

Gangguan Hormon

Lihat semua topik

error: Content is protected !!
Exit mobile version